Jika penulisan sejarah tepat sesuai dengan arti asli kata tersebut (Bahasa Yunani: historia, “penyelidikan”), maka ia bukan sekadar narasi belaka. Ini seharusnya tepat bagi penulisan sejarah Kristen mula-mula seperti halnya penulisan sejarah Rusia setelah 1917.
Bila para sejarawan tulus dengan kepakarannya, mereka mencari penjelasan bagi naratif-naratif mereka. Bagi sejarawan kekristenan awal pertanyaannya selalu adalah, mengapa itu terjadi? “Penyelidik” sejati akan bertanya sifat manusia seperti apa yang menjadi pencetus suatu gerakan yang nantinya memakai namanya. Pertanyaan ini tidak selalu langsung ditanyakan dalam jilid pertama dari seri yang dinamakan Setelah Masa Yesus ini, tetapi tersirat dalam setiap halaman.
Sekali lagi saya mendedikasikan buku ini kepada dia yang termasuk kelompok yang disebut “pasangan hidup seorang penulis”. Penulis-penulis lain dan terutama pasangan hidup para penulis lainnya, akan memahami perasaan saya. Istri sang penulis ini, seperti yang lainnya (saya yakin), hidup bersama seseorang pria yang sering tidak mendengarkan dan “berwajah melamun”, pikirannya berada di tempat lain, membuat kembali bagan catatan kaki penting atau berusaha mengingat-ingat judul sebuah buku. Ini bukan merupakan teman hidup yang baik, suatu hal untuk disesali.
Anita, empat puluh tahun sebagai istri penulis, patut diberi ucapan terima kasih yang tulus atas dukungannya yang sabar dan dorongan yang tak putus-putusnya. Buku ini dipersembahkan untuknya.
Reviews
There are no reviews yet.