Bagi banyak orang, memeroleh pemahaman tentang anugerah Allah merupakan hal yang sulit – bagaimana mengukin Allah yang kudus, benar dan adil dapat mengasihi makhluk ciptaan yang secara sadar menjauh dari-Nya dan menuruti jalannya sendiri?
Bagi John Newton, doktrin yang mengagumkan tentang anugerah Allah yang tiada tandingannya ini begitu kuat memengaruhi kepribadiannya. Diselamatkan dari suatu kehidupan perdagangan budak dan tingkah laku yang tidak menghormati wanita, John Newton mengenal "… kedalaman yang darinya ia ditarik."
Dalam buku ini Newton menceritakan dengan kata-katanya sendiri, setiap peristiwa yang membimbing dia keluar dari dosa dan perbudakan kepada suatu hidup yang diubahkan oleh anugerah Allah yang sangat mengagumkan dan mengubah kehidupan. Pembaca akan ditantang lewat kisah hidup dari salah seorang hamba tuhan yang terpilih.
John Newton (1725–1807) lahir di London dan pernah selama enam tahun bekerja bersama ayahnya yang adalah seorang pemimpin kapal di Mediterranean. Newton menjalani suatu kehidupan yang sama sekali tidak menghiraukan Tuhan dan kemudian terlibat lebih dari sepuluh tahun dalam perdagangan budak di Afrika—dan selama jangka waktu tertentu ia sendiri pun menjadi budak dan setelah pertobatannya, Newton menjadi seorang pelayan Tuhan di Olney dan bekerja sama dengan William Cowper dalam membuat Olney Hymns, sebuah karya yang mendapat tempat cukup terhormat dalam khasanah lagu-lagu pujian di Inggris. Ia ditunjuk menjadi rektor di St. Mary’s Woolnoth pada tahun 1779 dan ia bertempat tinggal di sana hingga akhir hidupnya.Selain Amazing Grace, Newton juga menulis Glorious Things of Thee Are Spoken, How Sweet the Name of Jesus Sounds, dan masih banyak lagu pujian lainnya.
Reviews
There are no reviews yet.