Firman Allah begitu hidup dan kuat! Ia menyinari hati yang gelap, membebaskan yang tertindas, serta menaklukkan pemberontak yang menolak Allah.
Menurut Yesus, firman Allah bagai benih yang ditaburkan ke tanah. Sekalipun kualitas benih itu unggul, pertumbuhannya tergantung kualitas tanahnya. Mampukah firman Allah menembus berbagai jenis tembok pembatas berupa adat, kebiasaan, tradisi, dan keyakinan yang kukuh di zaman yang serba kompleks ini?
Pauline Hoggarth menyajikan pelbagai kasus bagaimana firman Allah ditaburkan dan hasilnya di Asia, Afrika, Amerika Latin maupun negara-negara Barat sejak dahulu hingga zaman Alkitab digital ini. Reaksi ’tanah’nya sangat bervariasi. Banyak yang menerima dengan hati terbuka. Namun, ada pula yang meremehkan, menganggapnya tidak relevan, menolaknya, bahkan ada yang menyalahgunakannya untuk menindas sesama!
Topik-topik penting yang diangkat dalam buku ini:
Kuasa transformatif firman Allah, relevansi dan wibawanya.
Ragam penafsiran Alkitab dan sejarah singkatnya.
Kontroversi firman Allah: perang, perempuan, dan homoseksualitas.
Persentuhan firman Allah dengan kitab suci lainnya.
Firman Allah di mata anak belia.
Firman Allah (Alkitab) dalam sejarah perkembangan gereja.
Firman Allah yang menjadi manusia.
Reviews
There are no reviews yet.