Menurut teladan dalam Perjanjian baru, keesaan itu sangat objektif. Keesaan ini seolah-olah jauh di surga dan sulit untuk dicapai. Tetapi kesehatian itu sangat subjektif; ini diarahkan langsung kepada keadaan kita. Karena alasan inimaka kita bisa mengatakan bahwa kesehatian adalah keesaan yang praktis.
Keesaan ini adalah Tubuh Kristus, juga pembangunan yang Allaha inginkan. Tubuh Kristus bukanlah satu organisasi, melainkan satu organisme di mana Allah Tritunggal adalah segalanya.
Hal yang paling menyenangkan Tuhan adalah ekspresi Tubuh-Nya dan pelayanan kepada-Nya.
Untuk penjelasan yang lebih rinci bacalah buku ini.
Reviews
There are no reviews yet.