Percaya bisa sederhana, bisa juga pelik. Seorang bayi percaya pada ibunya. Pasien percaya pada dokter. Kita percaya Kristus adalah Juruselamat. Kita percaya, saling percaya, mempercayakan, mempercayai, beriman dan mengimani.
Akan tetapi, apa sebenarnya percaya? Ada seribu satu pertanyaan tentang percaya. Percaya memang tidak mudah.
Percaya adalah dasar hidup. Semua hubungan berdiri di atas dasar percaya. Tetapi, seringkali yang terjadi malah kebalikannya: bimbang, cemas, cemburu, cuek, curiga, prasangka, ragu dan was-was. Percaya bukan barang tinggal terima jadi. Percaya masih perlu digumuli.
Percaya adalah seperti ombak yang sebentar pasang dan sebentar surut. Sebab itu, kita menunduk dan berbisik, ”Kristus, aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini!” (lih. Markus 9:24). Itulah dinamika iman: dalam percaya terdapat tidak-percaya dan dalam tidak-percaya terdapat percaya. Itu sebabnya, kita selalu bergumul dalam iman.
Buku ini mengajak kita menapaki naik-turunnya pergumulan iman. Kita tidak seorang diri dalam perjalanan ini.
Reviews
There are no reviews yet.