Selama berabad-abad pemimpin itu identik dengan tuan. Tuan yang dilayani oleh mereka yang dipimpinnya. Tuan dengan kuasanya berlaku sesuka hati. Tetapi seiring dengan zaman kepemimpinan tuan mulai dilawan dan ditinggalkan. lalu bergeser secara ekstrim ke kepemimpinan yang melayani. Pemimpin yang melayani dalam dekade terakhir dieluh-eluhkan dan dibanggakan. Kehadiran mereka seperti oase yang memberikan kesejukan ditengah derita karena kekuasaan. Selama mereka memberi pelayanan yang baik dan menguntungkan mereka yang dipimpinnya, mereka akan tetap dipuji dan dihargai. Tetapi setelah itutak sedikit yang dicemooh, ditinggalkan menderita dalam kesepian, lalu dilupakan.
Baik kepemimpinan tuan maupun kepemimpinan pelayanan telah meninggalkan goresan yang tak terlupakan. Lalu saya berharap kepemimpinan itu bermetamorfosa menjadi kepemimpinan yang bersahabat, kepemimpinan yang menempatkan hubungan dan manusia lebih dari tujuan apa pun. Kepemimpinan yang bersahabat bukanlah hal baru, namun ia seperti mutiara yang telah lama hilang tetapi ditemukan kembali. Anda bisa menemukannya dalam buku ini.
Reviews
There are no reviews yet.