Buku ini bermula dari sebuah pidato yang disampaikan Kuyper pada pembukaan First Christian Social Congress (1891) di Belanda, dengan judul Het Sociale Vraagstuk en de Christelijke Religie (Iman Kristen dan Problema Sosial). Edisi bahasa Inggris diterbitkan dengan judul Christianity and the Class Struggle (1950). Seturut dengan semangat kongres tersebut, buku ini tidak dimaksudkan menjadi sekadar sebuah karya tulis ilmiah, melainkan lebih ditujukan untuk menggugah kesadaran para pembaca tentang kompleksitas permasalahan yang ada dan membangkitkan kerinduan untuk melakukan tindakan nyata dalam berbagai bidang kehidupan.
Ada dua pokok bahasan yang tercakup dalam buku ini. Pertama, perspektif Kuyper tentang kontroversi antara iman sejati dan iman palsu yang terjadi di era modern. Kedua, pemahaman dan keyakinan Kuyper tentang pluralitas serta kompleksitas masyarakat modern. Kerinduan Kuyper yang terdalam tercermin melalui kata-katanya dalam salah satu buku devosionalnya: “Kedekatan dengan Allah itu hendaknya diwujudkan secara nyata dalam setiap denyut nadi kehidupan kita. Hal tersebut selayaknya merasuki dan mewarnai perasaan, persepsi, sensasi, pemikiran, imajinasi, kehendak, tindakan, maupun ucapan kita. Hal tersebut selayaknya menjadi napas yang menghidupi seluruh keberadaan kita.” Kerinduan untuk melayani Allah dalam setiap bidang kehidupan inilah yang menjadikan kehidupan Abraham Kuyper layak untuk diteladani.
Sungguhpun disampaikan lebih dari satu abad yang silam, ketajaman analisis Kuyper dalam buku ini masih relevan bagi kita di abad ke-21 ini. Tidak seorang pun yang sesudah membaca pidato ini akan berpikir bahwa Kekristenan sudah ketinggalan zaman dan tidak lagi berdaya untuk memberi jawaban terhadap kompleksitas permasalahan sosial yang kita hadapi sekarang.
Reviews
There are no reviews yet.