Buku ini ditulis dengan maksud untuk menolong melengkapi hamba-hamba Tuhan dalam pelayanan konseling mereka. Suatu pelayanan yang makin hari makin merebut tempat yang sentral dalam seluruh kehidupan pelayanan gereja. Tetapi juga suatu pelayanan yang sampai saat ini masih sering diremehkan dan disalahartikan oleh banyak hamba Tuhan.
Oleh sebab itu, di samping tujuan utamanya sebagai buku pegangan, maka buku ini ditulis dengan tiga alasan:
Pertama, UNTUK MEMURNIKAN PELAYANAN HAMBA TUHAN.
Kedua, UNTUK MENJERNIHKAN SALAH PENGERTIAN TENTANG PELAYANAN KONSELING.
Ketiga, UNTUK MEMPERKENALKAN KEUNIKAN PELAYANAN KONSELING ITU SENDIRI.
Daftar Isi
Pasal I: Apa itu pastoral konseling
A. Hubungan timbal balik antara konselor dan konseli
Mengapa hubungan ini harus merupakan dialog, hal-hal apa yang perlu diperhatikan konselor dalam hubungan timbal balik ini:
1. Sikap merugikan dari pihak konseli
2. Dorongan yang merugikan dari dalam diri konselor sendiri
B. Hamba Tuhan sebagai konselor
Kecenderungannya ke arah profesionalisme, kecenderungannya dalam melakukan pelayanan konseling:
1. Sikap negatif I: tidak jujur terhadap diri sendiri
2. Sikap negatif II: menolak tanggung jawab.
C. Suasana percakapan konseling yang ideal (Conducive Atmosphere)
1. Empathy (emphatic understanding)
2. Acceptance
3. Listening
D. Mencapai tujuan hidupnya dalam tanggung jawabnya pada Tuhan
1. Melihat tujuan hidupnya secara Kristen
2. Melihat Alkitab sebagai standar kebenaran yang mutlak, untuk menilai tingkah laku dan kebutuhannya
3. Memakai sarana dan jalan yang sesuai dengan iman Kristen dalam mencapai tujuan yang benar itu
4. Melihat tujuan hidupnya secara realistis
5. Mencapai tujuan hidup yang dicita-citakan dengan takaran dan kekuatan yang sudah diberikan Tuhan kepadanya.
Reviews
There are no reviews yet.