SAYA SUKA Natal.
Biarlah lonceng berbunyi. Biarlah para pemuji bernyanyi. Semakin banyak mistletoe semakin meriah. Semakin banyak pohon semakin baik.
Saya suka Natal. Saya menyukainya karena di suatu tempat seseorang akan menanyakan pertanyaan-pertanyaan tentang Natal: Apa urusannya dengan Bayi di dalam palungan? Siapakah Dia? Apa hubungan kelahiran-Nya dengan saya?
Dan saya menyukai jawaban-jawaban yang saya temukan. Seperti yang satu ini: Tuhan mengetahui bagaimana rasanya menjadi manusia. Ketika kita bercerita pada-Nya tentang tenggat waktu atau jalan yang panjang atau masa-masa sukar, Ia mengerti. Ia telah ada pada masa-masa itu. Ia ada di saat-saat sekarang di sini. Karena Betlehem, kita memiliki seorang teman di surga.
Dan yang satu ini: Natal dimulai dari apa yang dirayakan saat Paskah. Anak yang ada di dalam palungan menjadi seorang Raja di kayu salib. Karena Betlehem, kita memiliki seorang Juruselamat di surga.
Ini adalah janji-janji tentang Natal yang sangat menggugah hati. Lama setelah tamu-tamu yang berlibur telah pergi dan para penyanyi sudah kembali ke rumahnya masing-masing, dan lampu-lampu telah dipadamkan, janji-janji ini tetap kekal.
Marilah nyalakan lampunya, bersandarlah di tempat yang nyaman, dan lihatlah ke dalam kisah tentang Betlehem yang indah dan tidak biasa.
Kiranya Anda menemukan juga di dalamnya seperti apa yang telah saya temukan: pengharapan disepanjang masa.
Reviews
There are no reviews yet.