"Kalau sampai waktuku// Kutahu tak seorang ‘kan merayu// Tidak juga kau// Tak perlu sedu sedan itu!//Aku ini binatang jalang//Dari kumpulan terbuang//…//Aku mau hidup seribu tahun lagi."
Chairil Anwar, sang "binatang jalang" dalam kumpulannya terbuang ini merupakan sosok penyair yang penuh totalitas dalam berkarya. la hidup untuk puisi! Bukan berpuisi untuk hidup! Prinsip inilah yang mengantarkannya menjadi sang pendobrak angkatan pujangga baru dan menjadi pelopor angkatan ’45.
Chairil Anwar dan karyanya bakal tetap menggaung di jagat sastra Indonesia sampai kapan pun. Dan tetap dengan semangat yang sama: aku ingin hidup seribu tahun lagi!
Buku Kerikil Tajam dan Yang Terampas dan Yang Putus ini berisi sajak-sajak terkemuka Chairil Anwar. Kumpulan sajak ini mencerminkan perjuangan yang tak pernah padam dan terus membahana dalam perjalanan waktu. Meski ia telah lama pergi, karya-karyanya mengabadi hingga kini.
Reviews
There are no reviews yet.