Yehuda, bangsa pilihan Allah itu, mengalami penistaan akibat serbuan bangsa babel (babilonia). Sang nabi prihatin akan umatnya. Ia bergumul bersama umat. Kapankah kondisi ini berakhir? Apakah Tuhan berdiam diri? Penghiburan apa yang dapat di berikan bagi umat yang terpuruk ? Pengharapan seperti apa yang mampu menguatkan di tengah situasi yang buruk? Sang nabi bergelut menemukan jawaban, dan jawaban yang ia dapatkan sesungguhnya didasarkan pada kenyataan yang sederhana.
Melalui tafsir ini, Dr. Telnoni memandu kita menyusuri jalan gelap sebagaimana yang di rasakan oleh Nabi Habakuk. Bagaikan menapaki anak tangga satu per satu, akhirnya kita dibawa untuk menemukan kekuatan iman yang disuarakan oleh Nabi Habakuk.
Reviews
There are no reviews yet.