“Eva tidak bernapas. Berdoalah.”
Pesan pendek tersebut merupakan pintu masuk. Mel Lawrenz ke dalam kenyataan kejam akibat kehilangan putrinya yang berusia tiga puluh tahun. Segala sesuatu tidak akan sama lagi. Bagaimana ia dan keluarganya dapat mengatasi perpisahan abadi ini?
Dalam narasi duka ini. Mel Lawrenz menceritakan bagaimana keluarganya berjuang untuk bertahan hidup setelah kematian mendadak putri tercinta mereka. Ia mendeskripsikan setiap kisah rasa sakit yang tiba-tiba datang secara jelas dan apa adanya, dan juga dari keraguan tentang apa yang akan terjadi berikutnya. Dalam penderitaanya akibat kesedihan yang mendalam ini, Lawrenz memahami realitas cinta dan kehidupan dan menawarkan pandanganya tentang bagaimana cara menata prioritas hidup kita sebelum dan sesudah adanya sebuah tragedi.
Reviews
There are no reviews yet.