Buku Rumah Seratus Jendela ini merupakan kesaksian kehidupan penulis dan keluarganya, serta kisah tentang penyiksaan yang dilakukan oleh tentara DI/TII di baeah pimpinan Kahar Muzakar terhadap orang Kristen, Khususnya ayah penulis, Ds. Pieter Sangka Pasisungan, di daerah Rongkong, Seko, Tana Toraja.
Ayah penulis, yang tetap mepertahankan imannya, akhirnyta dibunuh secar sadis oleh para pemberontak itu. Jenazahnya baru ditemukan tiga belas tahun kemudian, setelah melalui usaha yang cukup panjang dan melelahkan. Ia akhirnya dinobatkan sebagai matir.
Reviews
There are no reviews yet.