Buku 33 Tanggung Jawab Gereja di Akhir Zaman -Gilbert Lumoindong

 Dapat dimaklumi ketika anda membaca judul buku ini, kemudian memunculkan  pertanyaan; tetapi bukan tentang 33 Tanggung Jawab, bukan pula Akhir  Zaman yang dipertanyakan, justru Gereja itu apa, Gereja mana yang benar  dan Gereja mana yang salah. pertanyaan utama mestinya bukan apa itu  Gereja atau mana Gereja yang benar dan salah, melainkan “Siapa  Gereja-Nya!.” lalu kita teringat pada sebuah lagu sekolah minggu dengan  lirik: Gereja bukanlah gedungnya, bukan pula menaranya. Bukalah  pintunya, lihat di dalamnya, gereja adalah orangnya. Firman Tuhan juga  yang mempertegas; Bait Allah itun kudus dan bait Allah itu adalah kamu.  Gereja adalah kita!

 Di akhir zaman,hanya Gereja yang mau tahu tanggung jawabnya, yang mau  terima tanggung jawabnya, yang mau pikul beban tanggung jawabnya dan  yang mau melaksanakan tanggung jawabnya- yang dapat mencari dan  menemukan mereka yang terhilang, yang tersesat- dan berhasil membawa  mereka pulang, kemudian membalut luka mereka, merawat yang sakit,  membawa damai di tengah pertikaian, meneguhkan yang  terguncang,memberikan kekuatan bagi yang lemah, mencukupkan yang  berkekurangan dan memberi asa dalam kesukaran.

 Berarti,Gereja yang siap sadar melaksanakan tugasnya dan berani memikul  tanggung jawabnya dengan benar; adalah Gereja yang terpanggil untuk  mengemban Amanat Agung Yesus Kristus sang kepala Gereja- yang oleh Pdt.  Gilbert Lumoindong penulis buku ini menyajikan kebenaran Alkitabiah  dengan sangat bernas tentang Gereja Tuhan adalah kita yang ada di akhir  zaman ini, juga dengan tegas dan lugas menjelaskan bahwa setidaknya ada ” 33 Tanggung Jawab Gereja di Akhir Zaman” ini.

 Karena itu, kehadiran buku ini dapat dikatakan sebagai meneruskan pesan  Gembala Agung dalam tuntunan hikmat-Nya kepada setiap Gereja-Nya –  sekaligus mengilhami, mendorong, memperkuat pikiran dan iman kita,  memenuhi kerinduan untuk mengemban tugas dan tanggung jawab kita  gereja-Nya di akhir zaman serta mempersiapkan diri dan mengubah hidup  kita menjadi mempelai Kristus yang tak bercatat cela dan tak bernoda di  hadapan-Nya.