” Tempora mutantur et nos mutamur in illis” adalah pepatah latin yang berarti waktu-waktu itu berubah dan kita berubah bersama di dalamnya. Seiring berjalanya waktu, perubahan terjadi dalam berbagai aspek kehidupan, tidak terkecuali dalam kehidupan gereja. Gereja terus berjalan di dalam dunia yang dinamis di mana perubahan di mana perubahan zaman adalah keniscayaan. bahkan, sejak kemunculannya, gereja dan kekristenan selalu menghadapi berbagai macam persoalan mengikuti konteks dunia. Mau tidak mau, ia akan selalu bertumbuh, berkembang, dan beradaptasi. Gereja yang tidak mau berubah justru akan kehilangan relevansi dengan konteksnya. Gereja harus selalu merespons tantangan zaman dengan berbagai perubahannya agar kehadirannya selalu singnifikan dan relevan bagi dunia. Akan tetapi, model menggereja seperti apa yang cocok dengan konteksnya, sehingga ia menjadi relevan tanpa kehingan identitasnya?
Buku ini ingin mendorong gereja untuk memikirkan kembali eklesiologinya. Melalui eklesiologi kontruktif, gereja akan mampu membarui diri dan mengikuti gerak Allah yang dinamis sekaligus merahmati. Gereja adalah ecclesia in via!
Reviews
There are no reviews yet.