“Ia bersalah kepadaku, dan jika aku mengampuninya, berarti aku membiarkannya pergi begitu saja. Lagi pula, mengapa aku harus membebaskannya? Orang keji itu harus dihukum!”
Apakah ini tidak asing di telinga Anda? Setiap kita pasti pernah terluka akibat perilaku atau perkataan orang lain. Lalu apa yang kita lakukan? Marah? Sedih? Merencanakan balas dendam? Atau justru mengampuni? Apakah Anda berpikir jika Anda dapat memberi hukuman, atau setidak-tidaknya menghukum orang yang meyakiti Anda dalam pikiran, Anda telah menegakkan keadilan? TIDAK. Sesungguhnya, yang Anda hukum justru diri Anda sendiri. Setiap kali kita menyerang seseorang yang menyakiti kita, kita membuka kembali luka batin yang justru menyakiti diri sendiri.
Pengampunan memang sulit dilakukan ketika kita tersakiti. Namun, tahukah Anda bahwa pengampunan itu bermanfaat bagi diri kita sendiri – termasuk bagi kesehatan kita? Dalam buku ini, Dr. Dick Tibbits menunjukkan bagaimana cara melepaskan pengampunan. Bukan itu saja, bekerja sama dengan Rumah Sakit Florida dan Stanford University School of Medicine, ia melakukan penelitian yang menunjukkan dampak amarah dan pengampunan bagi kesehatan. Dengan mengenali langkah-langkah pengampunan dalam buku ini, ia membuka jalan bagi semua orang untuk hidup lebih lama dan sehat melalui kuasa penyembuhan yang terkandung dalam pengampunan.
Jadi, tunggu apa lagi? Selamat mengampuni!
Reviews
There are no reviews yet.