Injil-yang telah kita “terima” saat ini tidak pernah ditiupkan “angin” langsung dari surga begitu saja, atau diwartakan malaikat. Namun, Allah yang telah memanggil tiap orang dan memilihnya sebagai kawan sekerja-Nya untuk memberitakan kabar sukacita itu, entah baik atau buruk waktunya.
Bagaimana orang bisa percaya kepada Yesus Kristus yang belum pernah mereka dengar? Bagaimana orang mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya? Dan bagaimana orang bisa memberitakan-Nya, jika tidak ada yang diutus? Pertanyaan-pertanyaan itulah yang mengantarkan James O. Fraser ke Provinsi Yunan, hingga membelah belantara Myanmar.
Buku ini menggambarkan bagaimana Injil diperdengarkan di Yunan hingga Myanmar, terutama kepada kalangan di mana animisme dan dinamisme berpengaruh begitu kuat; bagaimana pemberita dan Injil ditolak; dan bagaimana Allah menunjukkan kuasa dan cinta-Nya kepada tiap orang yang mau menerima-Nya.
Mengapa judulnya Hujan Pegunungan? Secara metaforis, hujan melambangkan berkat dari Allah kepada manusia. Namun, sebaliknya hujan diperlawankan dengan kondisi jiwa atau hati manusia yang ranggas, buta, dan yang dahaga tanpa firman Allah. Dua pesan itu yang menjadi roh yang menghidupi plot biografi ini.
Reviews
There are no reviews yet.