Dari Polandia yang diobrak-abrik perang dan terus diintai maut, ke Inggris yang damai dan tenang yang menjanjikan suatu permulaan baru, George Jesze segera belajar untuk berbicara lebih dari satu bahasa dengan lancar. Namun setelah ada panggilan untuk pelayanan barulah ia mengetahui maksud sebenarnya dari Allah terhadap bakatnya.
Setahap demi setahap ia mulai menjadi jurubahasa bagi beberapa tokoh hamba Allah dalam pembaharuan gereja yang meliputi seluruh dunia termasuk Paul Yonggi Cho, Steve Lightle, Robert Thom, Harold Hill, dan beberapa saudara seiman dari balik Tirai Besi. Melalui semua itu George menyaksikan kuasa Jurubahasa Terbesar Allah, yaitu Tuhan Yesus Kristus, yang membawa Firman Allah yang mendamaikan dan menyembuhkan kepada hati orang-orang yang membutuhkan.
Reviews
There are no reviews yet.