Minnie Vautrin adalah misionaris Amerika yang menjadi saksi kekejaman tentara jepang dalam peristiwa pembantaian dan pemerkosaan di kota Nanking (Nanking), Tiongkok, pada 13 Desember 1937 yang terkenal dengan ” The Rape of Nanking”. Dengan berbagai cara ia melindungi para korban dan berhasil menyelamatkan puluhan ribu perempuan dan anak dari tragedi brutal itu. Kisah perjuangannya ini menjadi contoh bagaimana kasih diwujudkan di tengah peperangan. ia berani menembus badai perang dan menjadi pejuang kemanusiaan, sampai menjadi saksi dalam war crime tribunal. berkat perjuanganya yang luar biasa itu, Minnie Vautrin mendapat julukan “The American Goddess” dan “Dewi Kwan Yin dari kota Nanjing”.
Buku ini ditulis atas inisiatif Center for Development and Culture, Yayasan Bina Karya Sosial (CDC-YBKS), surakarta, bertepatan dengan peringatab 85 tahun tragedi berdarah itu, serta peringatan hari Hak Asasi Manusia sedunia. Para penulis menyatakan kepedulian atas perdamaian dan iman sebagai misi praksis yang dijiwai oleh kemanusiaan, keadilan, dan kebersamaan hidup di tengah perang dan damai. Belajar dari ketegaran Minnie Vautrin dalam mengemban karya misinya di Nanjing, gereja dipanggil untuk menjadi agen perdamaian yang mampu mengembangkan budaya damai, bebas dari segala ketakutan dan penindasan, serta menjadi ruang aman bagi perempuan, yang membawa perempuan bebas dari rasa takut dan dapat merayakan kehidupan sebagai anugerah Allah.
Reviews
There are no reviews yet.