Kita hidup di zaman yang menjunjung tinggi budaya selebritas, termasuk di gereja orang kristen suka mengunjugi gereja yang ibadahnya gegap gempita, pemimpin pujian cantik dan ganteng, serta pengkotbah yang berkharisma. tidak banyak orang yang memperhatikan persekutuan dengan sesama umat atau khotbah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari serta mengubah prilaku, juga hanya segelintir orang yang memberi perhatian pada kesehatan mental pendeta dan para aktifi gerejanya. orang baru terperangah ketika mendengar ada pendeta bunuh diri, aktifis gereja bercerai, anak gembala jemaat kena narkoba, dan sebagainya.
Buku ini membahas pentingnya memperhatikan kesehatan mentar para pengerja gereja di sekitar kita. apa saja ciri-ciri orang yang bermasalah dengan kesehatan mental? bagaimana membangun sistem pernikahan yang sehat untuk keluarga aktifis gereja/lembaga?
Pelayanan konseling adalah amanat agung kristus untuk gereja. karena itu, gereja perlu punya pusat konseling, paling tidak di atas sinode atau kerja sama antarsinode. bukan hanya untuk aktifisnya, umat juga butuh. siapa yang memperhatikan kesehatan mental anak cucu kita andai di kemudian hari mereka bermasalah dengan kesehatan mental, kalau bukan gereja?
Reviews
There are no reviews yet.