Selama kita hidup, selama itu kita masih belajar. Dari belajar mempercayakan diri dan belajar tahu diri sampai belajar bertenggang rasa dan belajar menghitung masa. Selama hidup, kita masih perlu dididik.
Pada pihak lain, selama hidup selama itu pula kita mendidik. Tiap kata dan perilaku kita berdampak pada diri orang di sekitar kita. Kita semua adalah pendidik.
Itu sebabnya gereja diibaratkan sebagai ibu yang mendidik. Dalam gereja, tiap orang dididik dan tiap orang mendidik. Apalagi di sekolah. Lebih-lebih di rumah.
Dari kenyataan itu terasa kebutuhan untuk menempatkan hidup didik-mendidik kita di bawah sorotan Firman Tuhan. Maka lahirlah kumpulan renungan ini yang mengupas pendidikan dalam konteks keluarga, sekolah, dan gereja.
~ Andar Ismail, dalam kata pengantar.
Reviews
There are no reviews yet.