Sangat bisa dimengerti bahwa pikiran Abineno hampir selalu“on”sebab pada saat ia menghirup secangkir b the, pikirannya menyusun paragraf di halaman sekian buku yang sedang ditulisnya. Itulah rahasianya mengapa dalam satu tahun ia bisa mengerjakan beberapa buku sekaligus.
Sering saya merasa kasihan melihat Abineno. Kepalanya berat. Pikirannya terpusat. Matanya tajam. Keningnya berkeru.Otaknya diperas. Ia tampak letih. Sepanjang hari.Sepanjang pekan.
Jerih lelah Abineno itulah yang menjadikan kita mempunyai puluhan buku yang memperkaya khazanah literature Kristen Indonesia. Itulah bentuk nyata perbuatan baik Abineno bagi kita.Ia tidak jemu-jemu menulis untuk kita.
Reviews
There are no reviews yet.