Menyusun buku sejarah gereja – atau lebih luas lagi:
sejarah kekristenan – mungkin tidak terlalu sulit bagi yang sudah berpengalaman atau
sudah terbiasa, tetapi akan sangat sulit bagi yang masih awam atau belum pernah melakukannya.
Penulis yang belum paham apa saja yang perlu dan tidak perlu ditulis,
bisa terjebak memaparkan suatu hal yang kurang penting dalam porsi berlebihan,
sedangkan yang penting dan pokok malah kurang ditonjolkan atau bahkan tidak dibahas sama sekali.
Oleh karena itu, buku ini sangat baik untuk dijadikan acuan bagi mereka yang berencana
menyusun buku sejarah kekristenan, khususnya dalam aras lokal/jemaat atau sinodal.
Buku ini tidak sekadar memaparkan panduan yang bersifat praktis, tetapi juga mereferensikan sejumlah
literatur yang memberikan pemahaman tentang historiografi.
Beberapa hal yang tidak perlu dicantumkan dan apa saja yang sangat penting untuk
dicantumkan dan bagaimana kerangka per bab yang tepat,
semua dijelaskan dengan ringkas dan mudah dipahami.
Selain itu, penulis juga memberikan contoh beberapa buku sejarah kekristenan yang
baik maupun yang kurang baik dalam penulisan dan penyusunannya.
disertai reviewnya. Dengan begitu, calon penulis buku sejarah gereja/kekristenan dapat belajar apa saja kelebihan
dan kekurangan dari contoh konkret yang dibahas.
Reviews
There are no reviews yet.