Apa itu murid? Dari Kitab Suci kita memahami bahwa murid adalah orang yang memiliki kualitas menomorsatukan Tuhan lebih daripada apa pun (Luk. 14:26), rela memikul salib (Luk. 14:27), hidup melekat kepada Kristus (Yoh. 15:5), mencari dahulu Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya (Mat. 6:33), juga berbuah banyak—baik buah Roh maupun buah orang yang kita bawa kepada Kristus (Yoh. 15:8; Gal. 5:22).
Sejauh mana kita telah menjadi murid? Sejauh mana gereja telah dan sedang menghasilkan murid-murid Kristus dan bukan sekadar anggota gereja yang setia beribadah dan memberi persembahan?
Tanpa itu semua, gereja dapat dipastikan tidak akan berperan apa pun bagi kesejahteraan kota dan pekabaran Injil. Gereja akan bertumbuh gedungnya dan bisa jadi juga jumlah pengikutnya, tetapi tidak memberikan solusi apa pun terhadap berbagai pergumulan di dalam masyarakat, bangsa, dan negara.
Tanpa pemuridan, gereja hanya akan menghasilkan bayi-bayi rohani (1Kor. 3:1-3). Gereja akan cenderung berkelahi, meributkan hal-hal yang tidak esensi, sehingga melalaikan panggilannya untuk menjadi garam dan terang dunia.
Tidak berlebihan bila—untuk menekankan pentingnya pemuridan
—Bonhoeffer menulis: ”Christianity without discipleship is always Christianity without Christ.”
Kita patut bersyukur buku Urban Disciples ditulis dengan passion untuk menolong orang-orang Kristen muda (mahasiswa dan para profesional) untuk serius menjadi murid. Bahasa yang sederhana, ditambah dengan kisah-kisah nyata yang menghiasi berbagai sudut buku ini, membuatnya segar dan menyehatkan bagi siapa pun yang mengunyahnya.
Menjadi murid adalah wonderful adventure. Selamat menikmati menjadi murid! Selamat memuridkan!
Have a wonderful adventure with Jesus! To God be the glory!
Reviews
There are no reviews yet.