GEREJA DI SELURUH DUNIA LEBIH SALING TERHUBUNG DARI PADA YANG PERNAH ADA SEBELUMNYA
Orang-orang Afrika bekerja dengan orang-orang India. Orang-orang Korea merintis gereja-gereja di London dan Los Angeles. Namun globalisasi menciptakan tantangan-tantangan, karena budaya-budaya yang berbeda memiliki asumsi-asumsi tentang nilai-nilai dan gaya-gaya kepemimpinan yang saling bertentangan.
Ahli misiologi, James E. Plueddemann mempresentasikan sebuah peta perjalanan bagi pengembangan kepemimpinan lintas budaya dalam gereja global. Dengan pengertian yang tajam terhadap riset baru tentang dinamika budaya; ia mengintegrasikan teologi dengan teori kepemimpinan dengan mengaplikasikan pemahaman-pemahaman alkitabiah kedalam isu-isu praktis dalam misi dunia. Pemilaian yang mendalam tentang hal-hal mendasar dari budaya yang beragam memungkinkan tim-tim multikultural bekerja sama dan saling menghormati bagi pelayanan yang lebih efektif.
Masa depan dari gereja global bergantung pada kepemimpinan multikultural yang efektif. Bagi Anda yang mengajar bahasa Inggris di Cina, maupun yang mengarahkan teknologi informasi di Afrika atau yang menggembalakan sebuah gereja multietnis di Amerika Utara, temukan bagaimana Anda dapat bekerja dan memimpin lintas budaya dengan lebih baik.
Reviews
There are no reviews yet.